Perempuan, Ah!

dari kerjap matamu aku rakit-rakit tanda

sampai luluh sekepal rahasia

dari genang dadamu aku kais-kais cinta

sampai leleh segempal jiwa

o, kau telaga merah jambu

yang mengasuh alir-alir rindu

saksikanlah riang lokan serekah bulan

gelinjang ikan sebening hujan

kau, adalah yang gelisah

dan yang gairah

perempuan, ah!

Medan, 2006

puisi jelek 2

GILA

Dunia berguling aku tidak peduli

Kaki sudah meleleh menghitung panjang bumi

Angin berputar cepat menghembuskanku

Melemparkanku jauh melintasi napas-napas dahaga

Silau-silau tongkat bercahaya menyapa gumpalan dagingku tak kuhiraukan

Ku terlena panjangnya jalan hendak kutapaki

Angin berteriak memakiku

Tapi ku berbicara sendiri menanyakan kewarasanku

Ku jauh dari lintasan roda dunia

Ku berjalan tanpa aral melintang

Semua menghindar menjauhiku

Cuih, cuih,,,,

Bau, hina, jorok,,,,,

Ya, hanya itu yang yang bisa ku dengar….

Memang aku pantas tuk diicerca dan diludahi

Aq tak waras lagi

Aku bukan diriku lagi

Aku hanya segumpalan daging dibalut kain tak berseni

Yang jauh dari hitungan sensus

Yang luput dari pandangan tangan-tangan besi

Yang tak tau ke mana kan pergi

Yang tak tau ke mana kan meniti

Semua mungkin hanya khayalan tak berbentuk

puisi jelek

LARA HIDUP

Manis tapi menggetarkan

Diam tapi menghanyutkan

Wangi tapi meracuni

Berbentuk tapi tak beraturan

Hidup tapi tak bernyawa

Gencatan-gencatan dilema datang menyerbu

Menghimpit, memaksa hingga aku tak bernapas

Aku kalut

Aku bingung

Aku linglung

Ku tak berkutik

Kumencari curahan jiwa

Tuk melabuhkan lelah

Makhluk-makhluk tak berjiwa mencoba menghiburku

Walau kadang menertawakan kebodohanku

Tapi aku tak ada rasa

Tetap meratapi sukma yang terus dibanjiri lara

Kotak-kotak hidup telah membatasi langkahku

Melarangku menghabisi masalahku

Aku menjadi bertambah lemah

Tak sanggup menghajar kebodohan hidupku

SUKU HAN

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

SUKU HAN

A. Suku Han

Suku Han (Hanzi sederhana: 汉族; Hanzi tradisional: 漢族; hanyu pinyin: hanzu) adalah sebuah suku mayoritas di Tiongkok. Suku ini mendapat namanya dari Dinasti Han dan telah mempunyai sejarah yang panjang sejak 2200 tahun yang lalu. Han digunakan untuk menyebut bangsa Tiongkok sejak lama karena kejayaan Dinasti Han tersebut, yang memerintah Tiongkok selama 400 tahun lebih, meletakkan banyak dasar bagi perkembangan kebudayaan, identitas kebangsaan dan nasionalisme, ekonomi dan politik.

Suku Han merupakan suku terbesar di dunia; 19 persen dari penduduk dunia dan 91 persen penduduk RRC berasal dari suku ini. Diperkirakan jumlah populasi suku Han adalah 1.310.000.000 atau 19,73% populasi dunia (perkiraan). Jumlah penduduk suku Han adalah 91,59% dari keseluruhan penduduk Tiongkok. Suku Han bukan hanya suku dengan jumlah orang terbesar di Tiongkok, ia juga adalah suku dengan jumlah orang terbesar di dunia. Suku ini diberi nama Han sejak dinasti Han. Suku Han memiliki hampir 4000 tahun catatan sejarah. Suku Han tersebar di seluruh Tiongkok, sama-sama menggunakan Hanyu–Bahasa Han. Sejarah Hanyu sangat panjang dan kaya kosa kata. Saat ini Hanyu memakai huruf blok persegi (fangkuai Hanzi), yang berkembang dari Jiaguwen serta Jinwen. Etnis Han.

Sepertinya bangsa Han merupakan salah satu bangsa yang ditakdirkan menjadi bangsa dominan di muka bumi ini oleh Allah. Di luar religiusitas mereka yang rata-rata tidak mengenal iman, Allah memberikan karunia yang sangat banyak untuk mereka, dari kekuatan ekonomi yang bombastis sampai ke wilayah seni dan ideologi yang mengakar sampai ke belahan kebudayaan barat. Negara-negara yang didirikan oleh etnis yang kini bernama etnis Han telah berdiri setidaknya 2000 tahun sebelum masehi dan semakin mendominasi wilayah sekitar lembah sungai kuning sejak awal abad pertama masehi.

Han dapat mengacu kepada hal-hal di bawah ini:

Cina

Korea

Jepang

  • Han (, han?): wilayah/domain feodal di Jepang yang telah dihapuskan.

Orang bernama Han

Berikut orang-orang yang bernama Han (bukan bermarga Han)

Tinjauan Genetis

Suku bangsa Han adalah sebuah etnis yang menjadi mayoritas di negara-negara seperti Republik Rakyat Cina, Hongkong dan Republik Cina (Taiwan). Bahkan negara maju di luar Asia Timur, seperti Singapura, mayoritasnya merupakan etnis Han. Secara genetis etnis Han merupakan bagian dari ras Sino-Mongoloid yang mendiami sebagian besar wilayah Asia Timur. Ras Sino-Mongoloid berbeda dengan ras Malayan-Mongoloid yang mendiami Asia Tanggara. Mata orang Asia Tenggara lebih lebar dan kulitnya lebih gelap.

Tinjauan Sejarah

Nama Han berasal dari sebuah dinasti yang didirikan oleh Liu Bang pada sekitar 200 tahun sebelum masehi. Dinasti itu merupakan negara nasional imperialis kedua dari peradaban lembah sungai Hoang Ho setelah dinasti Qin. Nama dinasti ini akhirnya diklaim oleh mereka para penduduk yang berafiliasi secara historis dengan peradaban tersebut. Sebelum dinasti Zhou yang berdiri pada 1000 SM, dinasti-dinasti yang ada tidak lebih dari afiliasi-afiliasi yang kuat antara beberapa klan dan suku tertentu. Namun sejak berdirinya negara Zhou, corak kesukuan tersebut hilang dan berubah menjadi feodalisme.

Beberapa negara besar yang pernah didirikan oleh bangsa Han di wilayah peradaban sungai Hoang Ho antara lain :

  1. Kerajaan Dinasti Qin (Abad 3 SM)
  2. Kerajaan Dinasti Han (Abad 2 SM-3 M)
  3. Kerajaan Dinasti Tang (Abad 7-10 M)
  4. Kerajaan Dinasti Song (Abad 10-13 M)
  5. Kerajaan Dinasti Ming (Abad 14-17 M)
  6. Republik Rakyat Cina (Abad 20 -….M)

Tinjauan Politis dan Akidah

Etnis Han merupakan sebuah etnis yang bekerja keras, bukan berkarakter slave. Sehingga dalam sepanjang sejarah mereka, prestasi politik dan kekuasaan mereka cukup gemilang. Mereka sanggup menguasai beberapa suku-suku asing yang dahulunya sempat menjadi pengganggu mereka. Daerah-daerah Manchuria dan sekitar gurun Gobi yang notabene bukan daerah suku Han pernah dikuasai berkat kerja keras.

Namun adakalanya keberhasilan mereka mengundang kecemburuan dari suku-suku nomaden tertentu. Sehingga ketika moralitas bangsa Han sedang merosot, suku-suku seperti Khitan, Jurchen, Mongol dan Manchu sanggup menjadi penguasa di beberapa daerah bangsa Han. Bahkan bangsa Manchu pernah mendirikan dinasti terbesar yang pernah ada di Asia Timur, yakni kerajaan Qing, dari Abad 17 sampai 19 masehi. Wilayah RRC saat ini adalah cerminan Imperium Qing di masa lampau.

Etnis Han Saat Ini (Problema Uighur)

Saat ini di RRC etnis Han merupakan pemegang tampuk kekuasan. Corak kehidupan etnis Han pun sudah berubah drastis. Sebagai dampak kolonialisme dan globalisasi, orang-orang Han cenderung bersifat materialistis. Komunisme yang ditanam secara kaffah oleh Mao Zedong kini secara drastis telah berubah menjadi kapitalisme terpusat yang oportunistis. Sebab pemerintah Han mempertahankan komunisme sebagai tameng pertahanan kekuasaan yang terbatas untuk golongan tertentu, namun mengadopsi sistem pasar Liberal untuk meraup kenikmatan duniawi yang sebesar-besarnya.

Banyak yang telah menjadi korban dari kejahatan pemerintah Han RRC. Di antaranya adalah suku-suku Turkistan di provinsi Xinjiang. Karena kerakusan dan ketamakan kaum Han komunis, sebuah negara Turkistan yang telah didirikan pada tahun 1940-an dianeksasi oleh kader-kader pemerintahan komunis Cina. Bahkan hingga kini, lebih dari 20.000 muslim Uighur telah dibantai untuk terus mempertahankan kekuasaan di daerah kaya energi tersebut.

Dalam beberapa dekade terakhir pemerintahan RRC mengembangkan sistem ekonomi berbasis liberalisme. Momentum ini dimulai dari berkuasanya Deng Xiaoping sebagai pemimpin tertinggi di negeri itu pada pertengahan dekade 70-an. Banyak warga Han yang dikirim secara invasif ke daerah-daerah tertentu untuk menyeimbangkan perkembangan ekonomi. Salah satu daerah yang dituju adalah Turkistan Timur. Daerah yang oleh kerajaan Qing dinamai dengan Xinjiang ini memiliki nilai yang penting di mata kekuasaan. Sebab Turkistan Timur memiliki cadangan energi yang tinggi serta memiliki bargaining position yang tinggi sebagai wilayah perbatasan. Etnis Han dimigrasikan secara besar-besaran ke daerah ini.

Perpindahan etnis Han ini sangat kental dengan nuansa oportunisme. Untuk mempertahankan kekuasaan, diberikan kebijakan-kebijakan yang timpang antara etnis Han dan Uighur di daerah ini. Kebijakan-kebijakan ekonomi, perburuhan, pendidikan dan yang lain-lainnya lebih berpihak pada etnis Han yang terus menerus menggerus populasi dan identitas suku Uighur. Kalangan Uighur dipaksa secara brutal untuk menerima sistem kebudayaan ala pemerintah.

Banyak pula di antara mereka yang dipaksa pindah ke daerah lain untuk mengurangi populasi dan identitas ighur. Hak-hak keislaman Uighur seperti khutbah jum’at, haji, dan majelis ta’lim diatur dan dibatasi oleh pemerintah komunis. Hingga akhirnya pasca perang Afghanistan-Rusia, banyak pemuda-pemuda Uighur yang sadar akan nasibnya. Mereka mulai melancarkan gerakan-gerakan separatis demi kembalinya hak-hak mereka yang dirampas oleh penguasa dan etnis Han.

Penguasa Han : Belajarlah dari Sejarah

Sejak dahulu orang-orang Han merupakan politikus-politikus yang piawai. Negarawan-negarawan besar yang idenya diadopsi oleh peradaban barat banyak lahir dari rahim perempuan-perempuan Han. Dari negarawan-negarawan ini lahirlah kerajaan-kerajaan yang namanya menggetarkan dunia. Bahkan tidak sedikit dari penguasa kerajaan Tiongkok yang berasal dari suku-suku nomaden memanfaatkan kejeniusan bangsa Han yang berkhianat untuk menguasai seluruh Tiongkok. Dinasti Qing yang kekuasaannya membentang dari Taiwan ke Turkistan tersebut memanfaatkan kekuatan jenderal petani Li Zicheng untuk menganeksasi kota Beijing.

Sejarah mencatat kegemilangan bangsa Han berputar seperti roda nasib yang mampu menjungkalkan sistem sosial mereka dari kondisi puncak ke kondisi dasar. Ketika dinasti-dinasti di Tiongkok mencapai puncak kejayaannya, para penguasanya terjebak dalam tatanan sosial feodalis yang menguntungkan pejabat korup dan menindas rakyat lemah. Bahkan tidak jarang dinasti-dinasti tersebut menjadi bulan-bulanan bangsa asing yang ingin menguasai Tiongkok. Contoh ini terjadi pada zaman dinasti Song yang kekuasaannya dirongrong oleh suku-suku seperti Khitan (dinasti Liao), Jurchen (Dinasti Jin), sebelum akhirnya runtuh di bawah telapak kaki bangsa Mongol yang mengganti dinasti Song dengan dinasti Yuan.S

Selama seratus tahun lebih orang Mongol dengan dinasti Yuan berhasil menguasai bangsa Han dari abad 13 hingga 14 masehi. Setelah itu bangsa Mongol semakin melemah sebelum akhirnya Zhu Yuanzhang berhasil memberontak dan mendirikan negara Han yang baru, yakni Negara Ming. Pada awalnya Negara Ming ini didirikan oleh Zhu Yuanzhang untuk membela kepentingan para petani yang tertindas oleh tuan tanah yang feodalis. Akan tetapi, secara perlahan dinasti Ming berubah kembali menjadi negara feodalis sehingga para petani memberontak pada tahun 1644 dan memberi jalan bagi bangsa Manchu untuk berkuasa di Tiongkok dan membentuk dinasti Qing

Ternyata dari sekian banyak dinasti-dinasti yang berkuasa di Cina, dinasti Qinglah yang memiliki kekuasaan terbesar. Pada zaman kaisar Kangxi kekuasaan negeri Qing meliputi Taiwan hingga ke Asia Tengah. Hingga pada suatu saat kemunduran moral penguasa dan rakyat, disertai dengan semangat kolonialisme bangsa Eropalah yang membuat aktivitas para intelektual Han kembali mewarnai perpolitikan Cina sejak awal abad ke 20. Hal ini ditandai dengan beralihnya kekuasaan kaisar boneka Henry Pu Yi ke tangan Yuan Shi-Kai berkat campur tangan Dr Sun Yat-Sen dengan partai Kuomintangnya.

Dengan sejarah yang bergolak-golak ini hendaknya penguasa RRC dan bangsa Han kembali belajar bahwasanya kemajuan ekonomi dan intelektual yang disertai dengan penindasan tidak membawa kejayaan. Negara Song adalah negara feodal dengan tingkat kejayaan ekonomi yang maju. Penemuan-penemuan ekonomi dan teknologi banyak terjadi pada masa ini, salah satunya adalah uang kertas. Akan tetapi negara ini menjadi bulan-bulanan suku-suku tetangga. Salah satu sebabnya kemungkinan besar adalah kerakusan penguasa Song untuk menginvasi negeri-negeri tetangga. Sehingga bukan tidak mungkin bahwasanya keserakahan penguasa RRC dan bangsa Han akan membawa mereka kembali ke masa-masa keterpurukan.

Kekaisaran Dinasti Han (206-220)

Wilayah Dinasti Han di tahun 87 SM (coklat) dengan pos militer (titik merah) dan protektorat (titik hijau)

Ibu kota

Chang'an
(206 SM–9, 190–195)
Luoyang
(25–190, 196)
Xuchang
(196–220)

Bahasa

Han Kuno

Agama

Taoisme, Konfusianisme, Kepercayaan tradisional Cina

Pemerintahan

Monarki

Kaisar

- 202–195 SM

Liu Bang

Menteri

- 206–193 SM

Xiao He

- –

Cao Can

- 189–192

Dong Zhuo

- 208–220

Cao Cao

- 220

Cao Pi

Sejarah

- Pendirian

206 SM

- Pertempuran Gaixia; Mulai berkuasa atas Cina

202 SM

- Interupsi Dinasti Han

9–23

- Digantikan oleh Cao Wei

220

Mata uang

Koin tembaga

Peta pengaruh Dinasti Han

Bagian dari seri
Sejarah Cina

Tiga Maharaja dan Lima Kaisar

Dinasti Xia

Dinasti Shang

Dinasti Zhou

Periode Musim Semi dan Musim Gugur

Periode Negara Perang

Dinasti Qin

Dinasti Han Barat

Dinasti Xin

Dinasti Han Timur

Tiga Negara/Kerajaan

Dinasti Jin

Enam Belas Negara

Dinasti Selatan dan Utara

Dinasti Sui

Dinasti Tang

Lima Dinasti dan Sepuluh Negara

Dinasti Liao

Dinasti Song

Xia Barat

Kekaisaran Jin

Dinasti Yuan

Dinasti Ming

Dinasti Qing

Republik Cina (Taiwan)

Republik Rakyat Cina

Dinasti Han (Hanzi: 漢朝, hanyu pinyin: Han Chao) (206 SM - 220) juga adalah satu dari tiga dinasti yang paling berpengaruh di Cina sepanjang sejarahnya. Dinasti ini adalah yang meletakkan dasar-dasar nasionalitas Cina mewarisi penyatuan Cina dari dinasti sebelumnya, Dinasti Qin. Dinasti Han sendiri didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memenangkan perang saudara dengan saingannya, Xiang Yu. Dinasti Han merupakan salah satu dinasti terkuat di Cina, dan karena pengaruhnya yang besar, etnis-etnis mayoritas di Cina sekarang ini menyebut mereka orang Han (biarpun mungkin nenek moyang mereka bukan dari etnis Han).

B. Kebudayaan Suku Han

Orang suku Han rajin dan hemat, proaktif, menciptakan kebudayaan kuno yang mengagumkan. Sejak zaman Chunqiu (770-476 SM), orang Han sudah memulai pembangunan pertanian dan irigasi dalam skala besar. Sistem irigasi Dujiangyan di Sichuan yang dibangun di awal masa Zhanguo (475-221 SM), sampai sekarang masih berfungsi. Teknik pengembangbiakan ulat sutera, pemintalan kain, pembuatan teh, keramik dan lain-lain sangatlah terkenal di luar negeri. Penemuan kertas, teknik percetakan, kompas dan mesiu, memberikan sumbangsih yang menonjol kepada perkembangan kebudayaan dan teknologi di dunia. Orang Han juga sangat berhasil di dalam seni dan sastra, Chu ci(syair Chu), Han Yuefu(lagu rakyat atau balada gaya Han), puisi dinasti Tang, syair dinasti Song, zaju(drama puitis musikal) dinasti Yuan, novel dinasti Ming dan Qing, semua adalah puncak kesusastraan Han pada masing-masing masanya. Literatur sejarah dengan sistem yang komplit, dengan setia mencatat perkembangan sejarah rakyat Tionghoa. Kaligrafi, lukisan serta seni arsitektur, memiliki daya tarik khas, meninggalkan banyak warisan ternama. Di antara orang-orang Han juga muncul banyak filsuf, ilmuwan, sastrawan, seniman, politikus dan ahli militer yang terkenal.

Ada banyak cerita mengenai sejarah Suku Han, salah satu yang dipercaya mengenai asal usul Suku Han adalah keturunan Kaisar Qin, atau Han Wu Ti QinShi Huang. Nama Han didapat dari Dinasti Han. Dinasti Han salah satu dari 3 Dinasti besar di China, penerus dari Dinasti Qin. Dinasti Han memerintah selama 400 tahun, meletakkan dasar bagi perkembangan budaya, identitas dan nasionalisme serta ekonomi dan politik bagi rakyat China.

Sekilas mengenai Kaisar QinShi Huang yang menyatukan daratan China, nenek moyang dari Suku Han.

Kaisar Qin dilahirkan dengan nama YingZheng. Beliau adalah salah satu Raja yang terhebat dalam sejarah China. Menaklukkan enam negara yaitu Qi, Chu, Wei, Yan, Han dan Zhao, dan menjadikan Tiongkok bersatu. Menjadi penguasa tunggal di daratan China, dengan dimulainya era Dinasti Qin.

Salah satu mahakarya besar Kaisar Qin adalah Tembok Raksasa China atau Great Wall. Beliau membangun tembok ini sebagai benteng untuk mencegah serangan dari Suku2 di bagian utara. Setelah mempersatukan enam negara lainnya, Kaisar Qin memperbaiki dan menyambung tembok yang sudah dibangun oleh Qin, Zhao, Yan dan negara lainnya. Penyambungan ini dimulai dari ujung timur di Liaodong, ujung barat di Lintao ( saat ini di propinsi Gansu ), sepanjang 5000 km lebih. Pembangunan tembok ini membutuhkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Banyak korban berasal dari rakyat yang bekerja keras lalu meninggal, dikarenakan terlalu lelah dan kelaparan. Konon, tulang-tulang dari pekerja yang meninggal, akan digiling dan menjadi campuran semen yang digunakan membangun tembok.

Kaisar Qin selain kekejamannya memerintah dengan tangan besi, dikenal karena jasa-jasanya. Selain menyatukan daratan China, Beliau juga membangun banyak jalan-jalan raya, memperbaiki prasarana untuk rakyat sehingga dapat berkehidupan lebih baik. Warisan lain yang dikenal adalah tulisan China yang dipakai saat ini. Pada jaman dahulu karena banyaknya negara-negara, tulisan dan huruf-huruf juga beraneka ragam. Oleh Kaisar Qin dipersatukan dan memperkenalkan karakter huruf Chinese dengan nama XiaoZhuan. Huruf xiaozhuan inilah menjadi cikal bakal tulisan China saat ini, yang telah mengalami berbagai perubahan dan penyempurnaan.

Dinasti Qin juga menyatukan ukuran panjang, isi dan berat secara nasional. Kaisar Qinshihuang menyatukan pula mata uang dan hukum, dimana penyatuan mata uang adalah salah satu syarat bagi perkembangan ekonomi. Istri Kaisar Qin yaitu Lei Zhu yang memperkenalkan penenunan sutra, dan mengembang biakan ulat sutra. Sejarah Tiongkok pada masa Kaisar Qin mengalami kemajuan pesat, ekonomi, budaya meningkat dengan pesatnya, dimana masyrakat primitif meningkat mernjadi masyarakat yang lebih beradab, dan maju.

Kaisar Qin disebut juga sebagai Huang Di, kata Huang juga berarti warna kuning. Saat itu warna kuning dianggap sakral , hanya digunakan oleh Raja. Oleh karena itu adanya istilah ras kuning.

Qin Shi Huang mempersatukan negara, menyelesaikan separatisme yang berkepanjangan, mendirikan negara kesatuan yang pertama tercatat dalam sejarah Tiongkok . Wilayah kekuasaan Dinasti Qin, di timur sampai ke samudera Pasifik, barat sampai ke Longxi, utara sampai ke Tembok Raksasa, selatan sampai laut selatan. Jumlah penduduk mencapai 20 juta lebih.

Kaisar Qin memerintah dengan tangan besi, salah satu kekejamannya adalah pemusnahan buku-buku aliran confusius dan pembunuhan penganut ajaran confusius. Kaisar Qin adalah penganut aliran Legalisme, untuk mencegah adanya pemikiran memberontak dan oposisi, semua rakyat diharuskan mengikuti aliran Legalisme. Beliau tidak segan membunuh dengan menguburkan hidup2 para rakyat yang membangkang.

Salah satu kelemahan Kaisar Qin adalah ketakutan akan kematian. Beliau memerintahkan menterinya untuk mencari obat hidup abadi, sayangnya didunia ini belum ada obat tersebut. Kaisar Qin meninggal dalam usia 49 tahun setelah 11 tahun menyatukan China. Meninggal dalam perjalanan pulang ke Ibu Kota Xian Yang. Saat meninggal dalam perjalanan yang mana masih 3 hari baru akan tiba di Ibu Kota, supaya tidak menimbulkan kekacauan, kematian Kaisar Qin dirahasiakan, untuk menutupi bau yang tidak sedap, para kasim menutupi jasadnya dengan ikan sehingga baunya tercampur dengan bau ikan.

Sebelum kematiannya, Kaisar Qin telah memerintahkan membangun makam yang megah di Lishan, saat ini berada di Xian, provisi Shaanxi. Makam tersebut dihiasi dengan permata, sungai-sungai yang diisi dengan air raksa, dan juga replika pasukannya yang terbuat dari tembikar berjumlah hampir 8000. Selain itu banyak jebakan dan busur-busur siap membunuh orang yang mencoba mencuri harta sang Kaisar.

Setelah berbaring hampir 2000 tahun, pada tahun 1974 akhirnya makam Kaisar Qin ini ditemukan oleh seorang petani yang mengebor sumur. Makam ini menjadi karya seni yang luar biasa, 8000 pasukan teracotta yang tugasnya melindungi Kaisar dibuat dalam ukuran hampir sama dengan aslinya, setiap prajurit mempunyai muka yang berbeda satu sama lainnya.

Setelah kematian Kaisar Qin, yang mana sebelum meninggal telah menuliskan surat waris, penerusnya adalah FuSu. Tetapi surat waris tersebut dimanipulasi oleh Li Si, yang akhirnya menyetujui usulan dari Kasim Zhao Gao mengangkat Ying Hu Hai, putra bungsu Kaisar sebagai penerus Kaisar. FuSu dipaksa untuk bunuh diri.

Sayangnya Dinasti Qin yang diperkirakan akan memerintah selama 1000 tahun ini, akhirnya runtuh di bawah pemerintahan Hu Hai. Hu Hai yan dikendalikan oleh Zhao Gao tidak becus dalam menjalankan pemerintahan. Menjadikan negara terpuruk, yang akhirnya muncul banyak pemberontakan. Salah satu pemberontak yaitu Xiang Yu dan Liu Bang. Dinasti Qin hanya bertahan selama 15 tahun.

Dinasti Han muncul mengantikan Dinasti Qin. Dinatis Han terbagi antara Han Barat dan Han Timur. Liu Bang adalah Kaisar pertama Dinasti Han. Selama masa pemerintahannya, Dinasti Han meneruskan dasar2 yang sudah diletakkan oleh Kaisar Qin.

Berkat kestabilan politik dan ekonomi, industri kerajinan tangan, perdagangan, ilmu pengetahuan alam semuanya mengalami perkembangan pesat. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, efisiensi produksi industri kerajinan tangan dengan metalurgi dan tekstil sebagai tulang punggungnya sangat ditingkatkan. Perkembangan industri kerajinan tangan juga memakmurkan perdagangan dan pada akhirnya terbukalah Jalan Sutra yang menjembatani pertukaran diplomatik dan perdagangan antara Dinasti Han dan negara-negara Asia Barat.

Saat itulah negara2 Asia dan juga negara Barat mulai mengenal istilah orang dari Dinasti Han atau dikenal sebagai Han Ren. Dinasti Han mencapai jaman keemasan selama hampir 400 tahun dan akhirnya digantikan oleh Dinasti Ming.

Bahasa

Bahasa Mandarin termasuk dalam cabang bahasa Sino-Tibeto, dan terbagi atas 8 bahasa daerah, antara lain bahasa Utara, bahasa Wu atau daerah di hilir Sungai Yangtze, bahasa Xiang atau Propinsi Hunan sekarang, bahasa Gan atau Propinsi Jiangxi sekarang, bahasa Hakka, bahasa Hokian Selatan, bahasa Hokian Utara dan bahasa Kanton, dan bahasa yang digunakan bersama ialah bahasa Mandarin yang baku.

Huruf bahasa Mandarin adalah salah satu huruf yang paling kuno di dunia, dari huruf yang ditulis pada kulit kura-kura, tulang dan alat perunggu berangsur-angsur berkembang menjadi huruf Han atau huruf Tionghoa yang sekarang ini, dan mempunyai 80 ribu kata lebih, di antaranya 7 ribu kata yang lazim digunakan. Bahasa Mandarin saat ini menjadi salah satu bahasa umum internasional.

Budaya

Makanan pokok Etnis Han adalah nasi, masakan daging dan sayur sebagai lauk pauk. Dalam proses perkembangan yang lama, etnis Han telah membentuk kebiasaan makan 3 kali setiap hari. Beras dan makanan dari tepung terigu adalah dua macam makanan utama etnis Han. Selain itu, tanaman pangan lain, misalnya jagung, dan ubi-ubian juga menjadi makanan utama berbagai daerah berbeda. Dipengaruhi oleh adat kebiasaan dan makanan, etnis Han mempunyai masakan di selatan manis, utara asin, sedang timur pedas dan barat asam.

Arak dan teh adalah dua macam minuman utama etnis Han. Tiongkok sebagai tempat asal muasalnya tanaman teh, juga adalah salah satu negara yang paling dahulu menemukan teknologi produksi arak. Kebudayaan arak dan teh mempunyai sejarah yang lama di Tiongkok. Selain arak dan teh, sejumlah produk buah-buahan terntentu juga menjadi minuman orang di daerah berbeda dan pada musim berbeda. Etnis Han mempunyai banyak hari raya, di antaranya Tahun Baru Imlek ialah festival paling tradisional. Selain itu hari raya yang penting juga adalah Hari Cap Go Meh pada tanggal 15 Bulan pertama penanggalan lunar, Hari Cengbeng pada tanggal 5 Bulan Empat, Hari Pehcun pada tanggal 5 Bulan Lima dan Festival Musin Semi pada tanggal 15 Bulan Delapan penanggalan lunar.

Baju resmi untuk Suku Han saat ini adalah QiBao. Sayangnya QiBao aslinya berasal dari Suku Manchu, setelah dirubah dan dimodifikasi menjadi bentuk QiBao saat ini. QiBao juga menjadi baju resmi yang diperkenalkan dalam Olympiade Beijing.

Etnis Han mempunyai sejarah kesusasteraan yang penting dan kaya akan ilmu-ilmu filsafat. Salah satu ajaran terkenal antara lain Confusius yang masih dipergunakan sampai saat ini. Sedangkan filsafat dari jaman modern antara lain Su Dongpo, Li Bo, Du Fu. Novel kesusasteraan yang sampai saat masih populer dibaca yaitu Sam Kok atau Romance of The Three Kingdom, Journey to the west, Dream of the red Chamber.

Sumbangan ilmu pengetahuan dari Etnis Han ini banyak tercatat dalam sejarah. Antara lain penemuan kertas, kompas, dan percetakan, korek api, serbuk mesiu, busur, sutra.

Masakan chinese, filosofi, dan banyak litelatur dari Etnis Han tercatat dalam sejarah dunia. Maha karya lainnya, adalah Bangunan Tembok raksasa China dan pasukan teracotta yang terdapat dalam kuburan Kaisar Qin.

Dalam perkembangannya, Dinasti2 Etnis Han di china banyak memberikan pengaruh dalam perkembangan seni, budaya, agama, falsafah, sehingga di jaman modern ini, Etnis Han menjadi salah satu kelompok etnis terbesar didunia yang mempunyai bahasa, budaya dan music tersendiri. Etnis Han yang menjadi perantauan di negara2 lain juga memberikan kontribusi kepada negara dimana mereka menetap. Di antara mereka , terdapat beberapa pemenang nobel antara lain : Steven Cu, Chen Ning Yang, Tsung Dao Lee, Charles K Kao. Dan salah satu peneliti Dr David Ho yang menyatakan bahwa Aids ditularkan melalui virus.

Agama

Konsep agama orang Han cukup dalam. Penyembahan nenek moyang, diwariskan turun temurun sebagai bentuk pengabdian. Hari raya orang Han yang paling besar adalah Chunjie (Festival Musim Semi), selain itu ada Yuanxiao jie, Duanwu jie, Zhongqiu jie dan lain-lain. Di dalam sejarahnya yang panjang, suku Han dan suku lain menjalin hubungan politik, ekonomi dan budaya. Karena faktor sejarah dan jumlah penduduk, suku Han memiliki peran utama dalam kehidupan bernegara.

Etnis Han di masa lalu, mempercayai mitologi, terutama tentang dewa dewa, mereka mempercayai akan kehidupan dewa di atas langit. Ada banyak cerita rakyat mengenai dewa yang turun kebumi dan menitis menjadi manusia. Karena itu banyak hari raya dan festival di China yang berasal dari mitologi mengenai dewa.

Kebanyakan etnis Han menganut falsafah Konghucu sebagai landasan hidup mereka. Adapun beberapa falsafah lain yang dianut mereka adalah Tao dan Buddhisme. Sehingga secara realitas, di luar keberadaan beberapa dewa-dewi keberuntungan mereka, watak ketuhanan bangsa Han adalah atheis. Sehingga sangat cocok bagi beberapa kalangan terpelajar etnis Han untuk menerima ideologi-ideologi semacam Komunis dan Liberalis. Ada juga kalangan eks-etnis Han yang telah berasimilasi dengan kebudayaan Persia dan memeluk Islam. Mereka lebih lazim disebut dengan etnis Hui. Corak keislaman suku Hui dibumbui oleh banyak unsur Konfusianisme.

Dewi Kwan Im (Guan Ying). Kwan Im adalah salah satu Dewi dalam agama tradisional Tionghoa.

Kepercayaan tradisional Tionghoa ialah tradisi kepercayaan rakyat yang dipercayai oleh kebanyakan bangsa Tionghoa dari suku Han. Kepercayaan ini tidak mempunyai kitab suci resmi dan sering merupakan sinkretisme antara beberapa kepercayaan atau filsafat antara lain Buddhisme, Konfusianisme dan Taoisme. Kepercayaan tradisional Tionghoa ini juga mengutamakan lokalisme seperti dapat dilihat pada penghormatan pada datuk di kalangan Tionghoa di Sumatera sebagai pengaruh dari kebudayaan Melayu.

Secara umum, kepercayaan tradisional Tionghoa mementingkan ritual penghormatan yaitu:

  • Penghormatan leluhur: Penghormatan kepada nenek moyang merupakan intisari dalam kepercayaan tradisional Tionghoa. Ini dikarenakan pengaruh ajaran Konfusianisme yang mengutamakan bakti kepada orang tua termasuk leluhur jauh.
  • Penghormatan dewa-dewi: Dewa-dewi dalam kepercayaan tradisional Tionghoa tak terhitung jumlahnya, ini tergantung kepada popularitas sang dewa atau dewi. Mayoritas dewa atau dewi yang populer adalah dewa-dewi yang merupakan tokoh sejarah, kemudian dikultuskan sepeninggal mereka karena jasa yang besar bagi masyarakat Tionghoa di zaman mereka hidup.

Seiring dengan bergantinya Dinasti yang memerintah di China, aliran kepercayaan mulai berganti. Sebagian masyarakat hidup berpegang dengan banyak ajaran filosofi dan filsafat. Terutama ajaran confusius, dan aliran Tao. Sampai masuknya ajaran agama Budha yang diterima dengan baik oleh Etnis Han.

Agama Kristen mulai menyebarkan pengaruhnya sejak abad ke 7, agama ini pada mulanya tidak dapat diterima dengan baik, sejak orang2 Eropa mulai melakukan hubungan dagang dengan Ming dan Qing Dinasti, mereka mulai menetap di China, membangun gereja2 dan menyebarkan injil.

Nama Marga dalam Etnis Han

Setiap orang dalam Suku Han mempunyai marga. Marga dituliskan di depan nama seseorang. Marga biasanya terdiri dari satu karakter aksara china, tetapi ada juga marga yang terdiri dari 2 atau 3 karakter, marga ini disebut Fuxing atau bermarga ganda. Pengunaan marga ini juga dipakai oleh suku2 minoritas lainnya. Biasanya penamaan marga dalam suku minoritas merupakan terjemahan pelafaran dari bahasa suku ke dalam aksara China.

Penamaan marga dalam Suku Han ini telah ada sejak 5000 tahun lalu, pada masa itu masa menganut aliran matrilineal, marga diturunkan dari pihak Ibu.

Nama Marga dalam Suku Han mencapai 12 ribu marga, dengan karakter tunggal 5000, 4000 dengan karakter ganda, dan sisanya dengan 3 sampai 5 karakter.

Ada istilah Bai Jia Xing, yaitu 100 marga terpopuler yang digunakan dalam Etnis Han. Ba Jia Xing ini mencakup dari 87% marga yang digunakan dalam Etnis Han. Pertama kali dibukukan pada jaman Dinasti Song.

Dalam Bai Jia Xiang marga yang menjadi urutan pertama adalah Marga Zhao. Sedangkan nama marga yang umum digunakan yang menduduki peringkat pertama di dunia, mencapai 40% dari Etnis Han di dunia adalah : Li, Wang, Zhang, Zhao, Chen, Yang, Wu, Liu, Huang, Zhou.

Etnis Han saat ini menjadi salah satu Suku yang terbesar didunia, mempunyai bahasa tersendiri, Aksara Han dalam sistim romanisasi, pengalihan aksara china ke aksara latin, telah disetujui pengunaanya pada tahun 1958, dan digunakan resmi oleh Pemerintah China pada tahun 1979, disebut Han Yu Pin Yin 汉语拼音. Sehingga mempermudah penulisan dari aksara china ke aksara Latin.

Kebudayaan Etnis Han dalam musik menjadi salah satu aliran tersendiri. Selain aliran musik barat, pemusik dari negara2 China, Singapore, Taiwan, HongKong yang menyanyikan lagu dalam aksara china telah diakui keberadaaanya di seluruh Dunia. Industri perfilman yang diakui oleh dunia International, aktor dan aktris dari Etnis Han banyak dikenal hingga ke dunia barat. Salah satunya Sutradara Ang Lee yang meraih Oscar untuk filmnya yang berjudul Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Brokeback Mountain.

Etnis Han yang mendominasi pemerintahan negara China, telah berhasil membawa negara ini menjadi salah satu negara maju di dunia, negara dengan cadangan devisa terbesar, sekaligus negara yang ironisnya dijadikan negara komunis dengan sistim kapitalisme.

Top of Form